Hari itu, semua karyawan PT. MULYANA BHAKTI sedang
sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Ada
yang lagi nginput data, ada yang lagi buat laporan bulanan, ada juga yang lagi
ngeliatin temennya yang lagi buat laporan bulanan. Mereka semua terlihat sangat
sibuk sekali. Saking sibuknya, mereka sampai lupa kalau waktu sudah menunjukkan
pukul empat sore.
Disaat sedang sibuknya-sibuknya, tiba-tiba saja ada
ada suara gaduh yang muncul dari salah satu ruangan yang ada dikantor tersebut.
Dan setelah diselidiki, ternyata di
ruangan tersebut ada salah satu karyawan yang lagi kesurupan. Dan karyawan itu adalah Toni.
Sontak, semua karyawan langsung kaget dan panik. Kemudian Andi,
salah satu teman dekatnya menghampiri dan mencoba menenangkan Toni. Tapi bukannya tenang, Toni
yang lagi kesurupan malah makin beringas. Bahkan, Andi pun sampai kewalahan
menghadapinya.
Disaat semua sedang panik, tiba-tiba Rijal selaku Direktur di
kantor tersebut datang.
“ini ada apa ribut-ribut?” tanya
Rijal penasaran.
“emm anu pak, ini ada yang kesurupan” jawab Firman
salah satu office boy di kantor tersebut.
“Hah!! Kok bisa??, yaudah mendingan sekarang kamu
cari orang pintar di dekat-dekat sini agar masalah ini bisa cepat selesai”. Suruh Rijal
kepada karyawannya.
Akhirnya Firman bergegas mencari orang pintar di wilayah sekitar kantor tersebut. Tapi tak lama kemudian, Firman balik lagi.
“kenapa
kamu balik lagi?? Tanya rijal bingung.
“anu pak, orang pintarnya yang mana pak? yang
pintar matematika, atau yang pintar bahasa Indonesia?”
“aduhh,
maksud saya paranormal man, cepat sana!!”
“ohh
iya siap pak”
Kemudian Firman pergi.
Setelah hampir 20 menit, akhirnya Firman kembali
dengan membawa seorang bapak-bapak yang menurut orang sekitar biasa
menyembuhkan orang-orang yang sedang kesurupan dan bisa mengusir makhluk halus
dari suatu tempat ke tempat yang sangat jauh.
“pak, ini saya sudah membawa orang pintar di daerah
sini, namanya Pak Zainudin“. Jelas
Firman.
“Jadi dimana orang yang kesurupan itu?” tanya Pak
Zainudin kepada Rijal.
“Ohh itu pak disana, langsung saja pak selesaikan,
biar semuanya bisa tenang”
Kemudian Pak Zainudin meminta andi untuk menjauh dari toni
dan langsung menghampiri toni. Setelah
berada di depan toni, pak Zainudin
langsung berbicara dengannya dengan suara yang sangat pelan. Bahkan rijal pun
tidak bisa mendengarnya.
Tak lama kemudian, pak Zainudin kembali menghampiri
Rijal.
“bagaimana pak?” tanya
Rijal penasaran.
“hemm jadi begini pak. Sepertinya arwah yang
memasuki tubuh karyawan bapak ini adalah arwah penunggu tempat ini. Tadi saya
sudah bicara dengannya. Katanya, dia itu gak suka dengan adanya kantor
ini, soalnya mengganggu waktu istirahatnya dia. Dan
kayaknya arwah yang satu ini agak ngeyel pak. Dia gak bisa diajak negoisasi”
jelas Pak Zainudin ke Rijal dan para karyawannya.
“waduhh.. tolong lah pak Bantu saya. Usir arwah itu
dari tempat ini, supaya karyawan saya juga bisa tenang. Saya bayar
1 juta deh, gimana??” bisik Rijal ke pak zainudin.
“hemm gimana ya pak, bukannya saya gak mau tapi...”
“3 juta deh pak” Potong rijal.
“waduh, bukan soal itu pak, tapi arwah yang satu
ini agak gimana gitu, kayaknya bakalan susah buat ngusirnya juga”
“okeh, kalo begitu 5 Juta?”
“oke, Deal !!” Jawab Pak
Zainudin tegas.
Dan saat itu rijal cuma bisa senyum dan berkata dalam
hati “kampret, mata duitan juga nih orang. Biarin dah, yang penting kantor gue aman”.
Kemudian pak zainudin meminta segelas air kepada
firman. Setelah permintaannya dipenuhi, pak zainudin langsung menghampiri toni lagi. Setelah berhadapan dengan toni, Pak
Zainudin langsung mencoba
mengeluarkan arwah dari tubuh toni. Dan tak lama kemudian, arwah tersebut berhasil
dikeluarkan oleh Pak
Zainudin.
Toni pun langsung pingsan tak sadarkan diri. Kemudian Pak Zainudin
menyuruh karyawan yang lain untuk memindahkan toni
ke tempat yang lebih aman. Setelah itu, pak Zainudin langsung meminta firman
untuk menyiapkan barang-barang yang ia butuhkan untuk mengusir arwah tersebut
seperti kemenyan, air, garam, dan lain sebagainya. Setelah semua barang sudah
terkumpul, kemudian pak zainudin meminta kepada semua karyawan untuk keluar
dari ruangan tersebut, supaya tidak mengganggu jalannya ritual nanti. Akhirnya
semua karyawan pun keluar dari ruangan tersebut. Kecuali rijal, andi, dan
firman. Kemudian pintu ditutup, dan akhirnya pak zainudin langsung melakukan
beberapa ritual untuk mengusir arwah dari kantor
tersebut.
Baru saja dimulai, lampu diruangan tersebut
tiba-tiba padam dan suasana diruangan tersebut jadi gelap gulita. Sontak,
rijal, andi, dan firman pun langsung panik.
“waduh gimana nih, saya gak bisa ngeliat apa-apa?”
kata rijal panik.
“iya nih pak, saya juga gak bisa liat apa-apa.”
Sambung andi.
“tenang, tenang pak. Biar saya yang atasi” jawab
pak zainudin.
Tak lama kemudian, lampu diruangan tersebut menyala
kembali. Akan tetapi, bukannya senang, rijal dan andi malah kaget dan makin
panik saat lampu menyala. Malahan, firman sampai jatuh pingsan. Soalnya saat
itu, mereka sedang di kepung oleh 10 sosok menyeramkan.
“aduh pak, ini gimana. Kenapa jadi banyak setan
begini?” tanya andi sambil memegangi
tangan pak zainudin.
“iya pak, saya kan jadi takut nih.” sahut rijal yang juga
ikut memegangi tangan pak zainudin.
“tenang-tenang pak, ini biar saya yang atasi.
Sekarang lebih baik, bapak bangunkan anak buah bapak dulu, dan langsung keluar
dari ruangan ini, dan satu lagi. Jangan pegang tangan saya dong, emang saya
cowok apaan??” jawab pak zainudin.
Hening. .
Kemudian, rijal dan andi mencoba membawa firman ke
luar ruangan tersebut. Setelah mereka bertiga keluar, lampu diruangan tersebut
langsung padam kembali.
“haduh itu lampunya padam lagi pak. Itu tidak
apa-apa pak zainudin kita tinggalkan sendirian di dalam?” tanya
andi kepada rijal.
“gapapa udah, dia kan orang pinter.
Sudah, kita percayakan saja sama dia semuanya”.
“ohh baik pak”
20 menit sudah berlalu, akan tetapi pak zainudin
belum juga keluar dari ruangan tersebut. Bahkan, lampu diruangan tersebut juga
masih padam. Karena penasaran, akhirnya rijal pun mengajak andi untuk melihat
ke dalam ruangan tersebut.
“pak ini kita gapapa masuk?” tanya
andi yang udah mulai katakutan. Padahal baru di depan pintu ruangan tersebut.
“yaelah, gapapa udah. Masuk sana duluan, kamu cari sakelar lampunya,
terus kamu nyalain. Cepat sana!.”
“yah kenapa gak bareng-bareng aja pak? Kan saya takut kalo
sendirian” jawab andi.
“kamu mau, gaji kamu bulan ini saya potong?”
“siap pak, saya masuk.”
Kemudian andi masuk sambil meraba-raba tembok untuk
mencari sakelar lampu diruangan
tersebut.
Tak lama kemudian, lampu diruangan tersebut menyala
dan rijal pun langsung masuk menyusul andi. Sesampainya didalam, rijal langsung
kaget setengah mati, karena didalam ruangan tersebut masih ada satu sosok yang
sangat menyeramkan sedang berdiri didepan pak zainudin yang sudah tidak
berdaya. Kondisi pak zainudin saat itu terlihat sangat kelelahan dan bahkan
sepertinya dia sudah tidak mampu untuk berdiri lagi.
“pak, bapak gapapa?” tanya
andi sambil mencoba membantu pak zainudin untuk berdiri.
“iya pak, kok bisa begini, gimana ceritanya pak?” tanya rijal yang juga mulai ikutan panik.
Dengan dibantu oleh andi dan rijal, akhirnya pak
zainudin bisa berdiri lagi.
“maaf pak, uhuk, sepertinya saya sudah tidak
sanggup untuk mengusir sosok yang satu ini. Kayaknya ilmunya lebih uhuk hebat
dari saya. Soalnya dari tadi, saya sudah mengeluarkan semua ilmu saya, saya
sudah baca-baca, saya sudah suruh pergi, uhuk tapi sosok ini tidak mau pergi
juga.” Jelas pak zainudin ke rijal dan andi sambil batuk-batuk karena
kelelahan.
“waduh gimana ya pak, kalo begitu saya gak jadi ngasih
duit ke bapak nih” jawab rijal.
“yasudah gapapa lah pak, uhuk lebih baik saya
terima uang daripada saya harus mati.”
Disaat pak zainudin sedang mengobrol dengan andi
dan rijal, tiba-tiba saja 9 sosok yang tadi sudah berhasil diusir oleh pak
zainudin, kembali lagi ke hadapan mereka bertiga. Sontak, rijal dan andi pun
menjadi ketakutan. Saking ketakutannya, andi pun langsung lari keluar dari
ruangan tersebut.
“woi di, kamu mau kemana? Kodok banget tuh anak. waduh
waduh pak, ini kok jadi banyak lagi sih?” tanya
rijal yang sudah keringat dingin.
“biar ini saya yang atasi pak”.
Kemudian, dengan susah payah, pak zainudin
menghampiri kesembilan sosok terebut. Sedangkan rijal pun langsung ikutan kabur
menyusul andi.
“hey kalian. Kenapa kalian balik lagi? Uhuk, kalian
tidak kapok juga tadi sudah saya kasih pelajaran?” tanya
pak zainudin kepada sembilan sosok tersebut.
“ampun guru, ampun. Kami menyerah guru. Jangan
hajar kami lagi. Kami kesini cuma mau menjemput teman kami yang satu ini guru.”
Jawab salah satu sosok menyeramkan yang tadi balik lagi.
“loh, kenapa kalian harus jemput?” tanya pak zainudin keheranan.
“iya guru, kami baru inget kalo dia ini gak bisa
denger alias budek guru. Makanya kami kesini mau membawa dia pergi. Maaf guru
kami gak bakal ketempat ini lagi. Kami pergi dulu guru” jawab salah satu sosok
tersebut sambil membawa sosok yang membuat pak zainudin kewalahan.
Hening. . .
“pantes aja gue baca-bacain dia gak pergi-pergi,
ternyata dia budek. Dasar setan !!.” Kata pak zainudin dalam hati.
Setelah semua sosok itu pergi, pak zainudin
langsung membereskan barang-barangnya dan langsung berjalan keluar dari ruangan
tersebut.
“gimana pak?” tanya
rijal penasaran.
“semuanya sudah selesai, semuanya sudah saya usir
dari sini. Jadi sekarang bapak dan karyawan bapak bisa tenang.”
“wahh syukur deh kalo begitu. Berkat pak zainudin,
sekarang kantor saya jadi aman. Eh tapi ngomong-ngomong,
tadi apa yang bapak lakukan sampai semua sosok itu pada kabur?” tanya rijal lagi penasaran.
“ehh engga, itu urusan orang dalem. Yang tidak
berkepentingan tidak boleh tau hehehe.” Jawab pak zainudin sambil nyengir.
”Ah bapak bisa saja, yaudah ayo
sekarang bapak ikut saya, kita urus administrasinya”.
Kemudian, pak zainudin dan rijal pergi menuju
ruangannya rijal untuk mengurus semua administrasi yang dijanjikan oleh rijal
tadi. Dan firman yang sudah sadar dari
pingsannya langsung membereskan ruangan yang sudah dipakai oleh pak zainudin
untuk ritual mengusir setan tadi.
Akhirnya setelah kejadian itu, kantor
tersebut kini kembali menjadi kantor yang aman dan
bersih dari hal-hal berbau mistis. Dan
semua karyawan bisa kembali bekerja seperti biasanya.
-Tamat-